DAMPAK INTERNET MENGENAI PEREKONOMIAN
Internet dinilai mampu menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi. ,dengan menggunakan internet untuk membantu peningkatan
bisnisnya.
Dalam laporan "Peran Internet terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang dirilis oleh Deloitte Access Economics mewakili Google Asia Pasifik, menjelaskan, kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia mencapai 1,6 persen atau sekitar Rp 116 triliun atau setara 13 miliar dollar AS dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2011.
Dalam laporan "Peran Internet terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang dirilis oleh Deloitte Access Economics mewakili Google Asia Pasifik, menjelaskan, kontribusi internet terhadap ekonomi Indonesia mencapai 1,6 persen atau sekitar Rp 116 triliun atau setara 13 miliar dollar AS dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di tahun 2011.
Dalam lima tahun ke depan,
kontribusi internet akan meningkat tiga kali lebih cepat daripada pertumbuhan
ekonomi Indonesia dan diharapkan mencapai 2,5 persen dari total (PDB
hingga 2016 atau mencapai Rp 324 triliun.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menyatakan, pertumbuhan internet tersebut justru mengalahkan pertumbuhan industri lainnya, seperti tekstil dan produk kulit olahan.
Direktur Deloitte Access Economics Ric Simes menyatakan, pertumbuhan internet tersebut justru mengalahkan pertumbuhan industri lainnya, seperti tekstil dan produk kulit olahan.
Dengan menggunakan internet, para
pelaku bisnis atau individu yang melakukan usaha di internet dapat meningkatkan
pendapatan bisnisnya. Manfaat internet yang dirasakan langsung oleh para pelaku
bisnis di Indonesia adalah sebagai berikut.
- Mampu menggarap peluang pasar lokal (dirasakan oleh 78 persen responden)
- Biaya promosi yang murah (70 persen)
- Sistem distribusi yang murah (65 persen)
- Memperoleh pasar baru di Indonesia (60 persen)
- Dapat mengakses pasar yang lebih luas (15 persen)
·
Dengan kekuatan
internet, pembelanjaan di dunia maya (e-commerce) diperkirakan akan
mencapai Rp 2 triliun atau setara 230 juta dollar AS selama 2010 atau kurang
dari 0,1 persen dari PDB.
Survei ini dilakukan Deloitte Access Economics terhadap 200 pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) di beberapa kota di Indonesia
Survei ini dilakukan Deloitte Access Economics terhadap 200 pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) di beberapa kota di Indonesia
Kini, kedekatan masyarakat terhadap Internet semakin
meningkat dari ke hari. Malah, bisa dikatakan bahwa hal ini mengalami
penetrasi. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memperkirakan penetrasi
internet ke masyarakat akan berdampak pada perluasan financial inclusion dan
gerakan kewirausahaan di Tanah Air.
Syarief Hasan, sebagai Menteri
Koperasi dan UKM menuturkan bahwa perluasan infrastruktur telekomunikasi baik
oleh pemerintah ataupun pihak swasta, hingga kini berjalan sangat lancar dan
sudah sampai ke desa terpencil. Beliau juga menambahkan bahwa saat ini
masyarakat yang terjangkau layanan perbankan memang masih sangat kecil yakni
baru 20% dari total populasi.
Dari seluruh populasi tanah air,
baru sekitar 64 juta jiwa sajalah yang memiliki rekening bank. Namun,
pemerintah optimis, dengan penetrasi internet yang semakin kuat, akan turut
meningkatkan financial inclusion terutama keuangan mikro.
Selain daripada itu, penetrasi internet itu
juga akan mendorong gerakan kewirausahaan di dalam masyarakat. Pasalnya, akan
semakin banyak warga masyarakat yang terlayani perbankan atau lembaga keuangan
melalui internet dan jaringan mobile banking. Pelaku usaha juga akan semakin
mudah untuk mengakses pasar dan juga mencari informasi seputar peluang usaha.Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari mengatakan, selain hal yang disebutkan oleh Menteri, penetrasi internet juga akan memiliki peranan penting dalam mendorong produk domestik bruto (PDB). Contohnya saja di tahun 2011 lalu, dimana PDB Indonesia mencapai angka US$ 845,70 miliar, dimana kontributor terbesar berasal dari pembiayaan mikro.
Inilah Manfaat Internet bagi Ekonomi Indonesia
Penetrasi keuangan mikro melalui unit kerja atau kantor, utamanya perbankan, memang terus bertambah sekitar 15.000 unit hingga pertengahan 2012. Namun peningkatan unit kerja ini tidak cukup untuk melayani keuangan mikro bagi 240 juta penduduk Indonesia.Oleh karena itulah teknologi elektronik perbankan (e-banking), internet banking, bahkan mobile bangking harus terus ditingkatkan. Supaya layanan ini tidak sekedar jadi gaya hidup masyarakat kelas menengah ke atas saja.
Pemerintah optimistis penetrasi keuangan mikro ini akan semakin kencang sebab ditunjang juga oleh pertumbuhan trafik data mobile smartphone yang sangat cepat. Trafik data mobile smarthphone diperkirakan akan tumbuh 238 kali dari 2011 sampai 2016.
Rata-rata pertumbuhannya tiap tahun sebesar 199 persen, yang mencapai 44.452 terabyte per bulan pada 2016. Sedangkan jumlah smartphone akan tumbuh 6,5 kali lipat antara 2011 sampai 2016, yang dapat mencapai angka 52 juta unit.
Pada bagian lain, jumlah gadget terkoneksi mobile ikut meningkat tajam. Laptop yang terkoneksi mobile misalnya diperkirakan akan tumbuh lima kali lipat antara 2011 sampai 2016 hingga mencapai 19 juta unit.
Ditambah lagi dengan jumlah tablet yang terkoneksi mobile tumbuh 9,9 lipat sepanjang 2011, mencapai 0,1 juta unit. Jumlah tablet terkoneksi karingan mobile pada 2016, akan tumbuh 25,9 lipat antara 2011 dan 2016 hingga mencapai 2,2 juta unit.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali mengatakan, kehadiran internet banking tak hanya akan meningkatkan layanan pinjaman keuangan mikro. Namun juga akan menjadikan perbankan semakin efisien.Salah satu contohnya adalah dengan apa yang dirasakan oleh Bank BRI. Dalam enam tahun terakhir perseroan ini menjadi semakin efisien dan produktif dari tahun ke tahun.
Tingkat efisiensi ini memiliki rasio yang selalu berada di bawah rata-rata perbankan. Tahun 2007 lalu saja, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) BRI berada pada kisaran 69,80% atau di bawah rata-rata perbankan yang mencapai 84,05%.
Sementara pada tahun 2011, BOPO BRI berada pada level 66,69% dan pada triwulan II-2012 ini BOPO berada di 61,81% di bawah rata-rata perbankan yang berada di kisaran 76,75%. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah dengan adanya layanan e-channel dan internet bangking, termasuk mobile bangking dari Bank BRI.
DAMPAK
POSITIF
Dalam
bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat
kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
1.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2.
Terjadinya industrialisasi
3.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan
teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari
aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan
reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin
meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan
teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan
bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara
individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih
penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4.
Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah
skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan
ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga
kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang
diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu
mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja yang berubah tersebut.
5.
Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran
menjadi komoditi
Dalam
bidang ekonomi, kemajuan internet terutama pada aplikasi mesin pencari
memudahkan suatu perusahaan dalam melihat target pasar dari perusahaan
tersebut. Selain itu, teknologi internet juga membawa suatu perubahan pasar
yakni saat ini transaksi penjualan/pembelian tidak hanya dapat dilaksanakan
ketika penjual dan pembeli bertemu secara langsung namun dalam dunia maya
sekalipun. Contoh transaksi jual beli yang biasa kita temukan di internet
seperti Shopping Online, Penjualan tiket pesawat, dll.
Internet
bukan hanya tempat untuk mencari informasi saja, akan tetapi dapat digunakan
sebagai tempat penjualan barang dan jasa. Penjualan melalui internet ini
disebut E-Commerce (electronic commerce). Muncunya istilah ini seiring dengan
semakin berkembangnya disiplin ilmu komputer dan internet. E-com ini dapat
diartikan sebagai pertukaran barang, jasa, dan atau informasi melalui medium
elektronik dengan imbalan uang yang pembayarannya dilakukan dengan menggunakan
credit card (kartu kredit). Rentang bisnis melalui internet ini mulai dari pemesanan
bunga untuk orang tercinta, jual buku, langganan majalah, sampai pembayaran
ribuan rupiah untuk pembelian chip processor yang akan digunakan untuk
komputer.
Langkah
pertama yang harus dilakukan oleh para pengusaha adalah membuat
"homepage" yang akan berfungsi sebagai toko di internet. Melalui
homepage ini ia dapat menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan, pruduk,
dan pelayanan yang di tawarkan. Manfaat dari E-com itu sendiri adalah bisa
menurunkan pengeluaran tetap, karena perusahaan bisa menghemat jumlah pegawai,
dengan demikian juga pengeluaran untuk gaji dan infrastruktur fisik. Dan
sebaliknya, untuk konsumen E-com menawarkan kenyamanan lebih besar dan pilihan
lebih banyak untuk barang dan jasa yang akan dibeli dengaan harga lebih baik.
DAMPAK NEGATIF
Dampak
internet yang begitu kuat dalam kehidupan manusia tentunya juga berpengaruh
negatif pada bidang ekonomi yaitu :
1.
Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan.
2.
Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif,
boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
Seiring
dengan berkembangnya teknologi internet, berkembang pula hal – hal lain seperti
virus yang dapat membahayakan data dalam suatu komputer, spyware dimana
seseorang dapat menggunakan data atau dokumen orang lain tanpa diketahui oleh
pemilik data atau dokumen tersebut, spam dimana seseorang dapat mengetahui
account password seseorang, membukanya dan menggunakan pasword – password
rahasia pemilik seperti ATM dan bank.
Selain
itu, dampak buruk lain dari internet adalah timbul berbagai macam kejahatan.
Diantaranya adalah pencurian uang di Bank melalui internet, dan biasanya orang
yang ahli di bidang itu disebut Hacker. Perbuatan kriminal tersebut sulit untuk
di deteksi karena mereka menggunakan taktik sendiri dan kode-kode tertentu
dalam pelaksanaan misi mereka. Dan itu semua tidak dapat diketahui pihak lain.
Pembobolan Bank ini dapt merugikan negara karena jumlah yang diraut bukan hanya
jutaan rupiah, melainkan trillyun rupiah. Contoh kejahatan lain adalah penipuan
undian berhadiah dan masih banyak lagi tindak kriminal yang dilakukan melalui
internet.
Tindak
kriminal mereka ini menjadi kegiatan perekonomian yang menguntungkan bagi
mereka para pelaku kriminal internet tetapi sangat merugikan masyarakat yang
terjebak di dalamnya. Dalam kasus jual beli di shopping online contohnya banyak
penipuan yang terjadi, uang sudah dikirim oleh pembeli tetapi barang yang
diminta tidak kunjung sampai ke tangan pembeli. Penjual melakukan aksi tipu
menipu yang sangat jitu dalam hal ini. Dan kebanyakan dari mereka yang
melakukan penipuan itu sulit untuk terdeteksi karena tidak ada data diri atau
perusahaan yang jelas.
Sumber: http://www.reviewbagus.com/uncategorized/penetrasi-internet-akan-memberikan-dampak-positif-bagi-sektor-ekonomi-indonesia
Sumber: http://tekno.kompas.com/read/2011/12/13/16152949/Inilah.Manfaat.Internet.bagi.Ekonomi.Indonesia